Queen Killer rangkul Kehidupan di album Perdana “Meruncing Ke Bawah Tumpul Ke Atas”

Queen Killer merupakan band asal Sukabumi, yang mengusung genre Rock alternative.

Pada tahun 2023, Queen Killer menampilkan formasi baru dengan hanya ada 2 personel wanita di dalamnya. Yaitu Rupa Aglis (Vokal & gitar) dan Dellyna Putri (Bass).

Setelah merilis dua single “Predestinasi” dan “Kalopsia” yang merupakan bagian dari mini album mereka, pada tahun ini Queen Killer resmi meriliskan Mini Album Perdananya yang bertajuk “Meruncing Ke Bawah Tumpul Ke Atas”.

3 Lagu yang dirilis untuk melengkapi keseluruhan Mini Album mereka, berjudul “Meruncing Kebawah Tumpul Keatas”, “Huru-Hara” dan “Parantheses Waktu”.

Sebagai bentuk pengawalan, “Meruncing Kebawah Tumpul Keatas” menjadi lagu yang mereka simpan di track pertama. Maraknya kejadian yang terjadi belakangan ini, membuat Queen Killer merasa geram. Dan salah satu berita kontroversial, yaitu kasus Pembunuhan terhadap salah satu anggota kepolisian yang di lakukan oleh oknum kepolisian, yang sampai saat ini kasusnya masih terus berjalan, namun seperti belum mendapatkan titik terang, karena hukum yang selalu berubah-ubah. Membuat mereka ikut bersuara melalui lagu tersebut.

Lagu ini merupakan bentuk keresahan mereka terhadap hukum di negara tercinta kita ini. Dan mereka berharap, semoga aparat penegak hukum bisa bertugas dengan adil, dan tidak mengkotak-kotakan antar satu sama lainnya.

Agar kita semua, yang hanya rakyat biasa ini, bisa selalu merasa aman dan senantiasa mendapatkan perlindungan yang sama.

Dan kembali dengan bentuk perlawanannya, di track kedua, Queen Killer menyuarakan keresahannya terhadap oknum-oknum tidak bertanggung jawab dengan meneriakan pasukan Huru-Hara.

Di lagu ini, Queen Killer kembali bertanya mengenai hak-hak manusia yang di rampas oleh pihak tertentu.

Penggalan lirik “Kabar kematian yang diberitakan, hanya jadi perbincangan yang akhirnya dituntut tuk merelakan” sebagai bentuk sindiran keras terhadap mereka yang tak peduli dengan kemanusiaan.

Dengan segala permasalah yang terjadi di dalam kehidupan sosial, beritaberita yang tersebar luas mengenai ketidak adilan, perampasan hak manusia, hukum yang tidak setara, dan permasalahan yang muncul dalam diri manusia itu sendiri.

Membuat sadar, bahwa masalah yang terjadi memang bagian dari kehidupan. Setiap manusia, memiliki fase dan permasalahannya masingmasing, tidak ada yang berhak menilai dan membandingkan apa yang terjadi dalam kehidupan ini.

Seperti yang dirangkum dalam lagu Parantheses Waktu, yang menjadi bagian penutup dari rangkaian lagu pada mini album kali ini.

Parentheses adalah nama tanda baca bahasa Inggris yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti tanda kurung.

Queen Killer mengartikan tanda kurung sebagai simbol kehidupan. Karena kurung buka dan kurung tutup merupakan tanda baca yang berpasangan, yang di tengahnya tentu dilengkapi oleh penggalan kata. Kurung buka mereka simbolkan sebagai tanda dimulainya kehidupan, dan penggalan di tengahnya merupakan alur atau cerita kehidupan itu sendiri, dan kurung tutup merupakan simbol dari penutup atau akhir.

Jika disimpulkan, Kehidupan yang kita jalani ini merupakan garisan takdir yang telah di rancang dengan sedemikian rupa oleh sang pencipta. Cerita yang di alami oleh setiap insan manusia pasti berbeda-beda. Hanya saja, alurnya yang akan sama, yaitu akan menghadapi awal dan akhir.

Awal dan akhir merupakan pengartian dari Waktu. Lantas, jika di rangkum secara keseluhan, Parantheses Waktu merupakan penggambaran dari garis kehidupan yang dimiliki oleh setiap manusia dan itu menjadi pengingat bahwa Kehidupan merupakan hal yang sifatnya sementara.

Tidak akan ada yang kekal di dunia ini, setiap manusia di ciptakan untuk merasakan awal dan akhir, dengan ceritanya sendiri.

Dalam penggarapan Mini Album Perdananya, Queen Killer dibantu oleh Jamil hasyani yang merupakan Komposer sekaligus Produser dan di produksi di Roomour Record, Mixing dan Mastering dibantu oleh Ryan Hafiez di Sapiens record.

Sementara dalam urusan grafis, nama Rivhal Al menjadi yang bertanggung jawab dalam hadirnya Artwork dalam Mini Album kali ini.

Mini Album “Meruncing Ke Bawah Tumpul Ke Atas” akan dirilis pada tanggal 12 Juli 2024 di seluruh layanan musik digital antara lain, iTunes, Spotify, Joox dan layanan musik streaming lainnya.